-->

Cerita Tulus dan Bijaksana Dalam Menolong

Terus Belajar agar bisa Menjadi Lebih Baik Lagi

https://sinyalalam.blogspot.com/2019/05/cerita-tulus-dan-bijaksana-dalam.html


Di suatu sore, nampak Pertapa Muda bermeditasi di bawah pohon di tepi Sungai. Saat berkonsentrasi tiba-tiba perhatiannya terpecah ketika terdengar Gemericik air yang tidak beraturan.

Perlahan Ia buka mata dan melihat ke sumber suara tersebut.

Ternyata disana dia melihat ada seekor Kepiting yang berusaha keras untuk merangkak ke tepian sungai agar tidak hanyut oleh derasnya arus.

Melihat  pemandangan itu sang Pertapa merasa sangat kasihan. Ia pun segera mengulurkan tangan ke arah Kepiting untuk menolong nya.

Dengan SIGAP si Kepiting menjepit jari si Pertapa Muda untuk berpegangan agar bisa sampai ke tepi sungai.
Jepitan kepiting membuat jari Pertapa menjadi terluka,Namun hati Pertapa SENANG karena bisa menyelamatkan si Kepiting.

Kemudian, dia melanjutkan kembali pertapaannya. Akan tetapi pada saat Ia akan memulai berdedikasi kembali , terdengar lagi suara yang sama dari tepi sungai.

Apa yang terjadi? Ternyata si Kepiting terpeleset kembali ke arus sungai. Dengan CEPAT dan sigap sang Pertapa kembali mengulurkan tangan nya untuk menolong kepiting tersebut. Lagi - lagi ia membiarkan jarinya di capit kembali oleh si kepiting.

Kejadian itu berulang hingga beberapa kali sehingga membuat tangan sang Pertapa menjadi bengkak dan membiru.

Tanpa disadari ternyata ada seorang  Kakek yang memperhatikan kejadian itu, lalu kakek tersebut mendekati sang Pertapa.

"Anak muda, Perbuatanmu adalah cerminan HATIMU yang Baik.
Tapi, mengapa demi menolong Kau biarkan capit Kepiting itu melukai tanganmu?" Ujar si Kakek.

"Kakek, biarlah tanganku terluka asal si Kepiting Selamat, karena hanya dengan mencapitlah caranya untuk  selamat" Jawab si Pertapa

Kemudian sang Kakek memungut sebatang ranting. Ia lantas mengulurkan ranting itu ke arah Kepiting yang terlihat kembali melawan arus. Si Kepitingpun menangkap ranting itu dengan capitnya.

"Lihatlah Pemuda, melatih Sikap Belas Kasih itu memang BAIK, tapi harus BIJAKSANA.
Bila tujuan kita baik untuk MENOLONG, kenapa harus mengorbankan Diri Sendiri.
Banyak Hal atau cara lain yang bisa di manfaatkan, bukan?" imbuh si Kakek

Akhirnya si Pertapa mengangguk mencoba memahami kata dari kakek tersebut. Ia pun bisa memahami ternyata itu adalah ilmu yang sangat berharga sekali bagi Dirinya.
 Sang pertapa mengucapkan Terima Kasih pada Sang Kakek

Kita harus tulus dalam menolong
Kita pun harus cerdik dalam menolong
Berbuat Baik itu adalah PERBUATAN MULIA. CARANYA PUN harus Baik dan Mulia
Semoga kita bisa BIJAKSANA dalam mengambil segala keputusan.

Sekian Untuk mengetahui apa saja yang ada di blog ini silahkan kunjungi SiteMap Sinyal Alam
Tetaplah bersemangat!
Teruslah bertumbuh!
Teruslah belajar!
Selamat Beraktifitas.....

Artikel Terlaris :



NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner