-->

Doa Mengubah benci menjadi cinta Umar Bin Khattab


Luar Biasa..Apa yang telah di contohkan oleh khalifah pada jaman dulu ini. Bisa kah kita berbuat seperti beliau ? Masih Adakah di jaman sekarang orang yang mampu berbuat seperti ini ?

Mengubah benci menjadi cinta

Setelah dipilih Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu menggantikan beliau sebagai khalifah kedua, mayoritas umat sami’na wa atha’na membaiat Umar.

Doa Mengubah benci menjadi cinta Umar Bin Khattab


Namun, ada sejumlah pihak yang tidak menyukainya terutama karena takut Umar akan otoriter dan bertangan besi.

Suatu hari saat berada di dalam masjid, seseorang datang menghampiri.

“Wahai Amirul Mukminin, bolehkah aku mendekat krpadamu? Aku ada sedikit keperluan?” kata lelaki itu.

“Tidak,” jawab Umar.

Mungkin waktu itu ia tengah memikirkan perkara yang serius atau sedang bertafakur.

“Kalau begitu aku akan pergi dan Allah akan membuatku tidak lagi butuh padamu.”

Sebelum lelaki itu pergi, Umar memanggilnya. “Apa keperluanmu?”

“Orang-orang membencimu. Mereka tidak menyukaimu,” Rupanya orang itu hendak melaporkan hal tersebut.

“Mengapa mereka membenciku?”

“Karena mulut dan tongkatmu.”

Mendengar itu, Umar lantas menengadahkan tangan ke langit dan berdoa:
“Ya Allah, jadikanlah mereka mencintaiku dan aku mencintai mereka.”

Lelaki itu kemudian bercerita,
“Belum sampai Umar menurunkan tangannya, aku tidak menemukan orang lain di muka bumi yang lebih aku cintai daripada Umar.”

Dalam kisah lainnya diceritakan, sewaktu mendengar Abu Bakar sakit, penduduk Syam khawatir ia akan wafat dan kemudian khalifah dipegang oleh Umar.

Ketika Umar benar-benar menjadi khalifah, mereka pun mengutus perwakilan untuk datang ke Madinah.

“Bagaimana kabar penduduk Syam?” tanya Umar kepada utusan tersebut.

“Mereka sehat dan shalih. Namun mereka tidak menyukaimu dan pemerintahanmu. Dan mereka takut syirik. Karenanya mereka mengutus kami untuk melihatmu apakah engkau sosok yang manis atau pahit.”


Umar bin Khattab menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa:
“Ya Allah, jadikanlah mereka mencintaiku dan aku mencintai mereka.”

Usai doa itu, penduduk Syam mencintai Umar. Bahkan seluruh jazirah Arab mencintainya sehingga ia memerintah selama 10 tahun tanpa gejolak internal.

Wahai para pemimpin hari ini, sudahkah Anda berdoa saat ada orang-orang yang tidak menyukai Anda?

Wahai para guru, sudahkah kita berdoa saat ada murid yang tidak menyukai kita?

Wahai para ayah, sudahkah kita berdoa saat anak-anak kurang mencintai dan kurang dekat dengan kita?

Wahai para suami, sudahkah kita berdoa saat istri tidak menyukai beberapa hal dalam diri kita?

Semoga kisah Umar bin Khattab ini menjadi ibrah dan membawa hikmah bagi kita. Bahwa doa adalah bagian dari solusi.

Bahkan Doa adalah solusi utama sebab pada hakikatnya kita tidak mampu mengubah hati.

Yang bisa mengubah dan membolak-balikkan hati manusia adalah Allah. Maka berdoalah kepadaNya.

Dikutip Dengan sedikit editan dari :
Penulis : Muchlisin BK
(kisah hikmah dot com)
Sumber : Kitab Al Imamah was Siyasah karya  Ibnu Qutaibah.

Selamat menikmati dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Bisa menjadikan kita lebih baik lagi dan lagi.
Baca juga : Kisah Hidup Imam Safi'i

Artikel Lain :

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner