AHLI IBADAH YANG RUGI.
Jangan lah kita termasuk orang yang merugi dalam hidup ini. Keseimbangan antara hubungan dengan Sang Pencipta dengan Sesama Manusia dan alam harus tetap terjaga.Mari kita ambil hikmah dari kisah Ahli Ibadah Yang Merugi ini. Sebagai pembelajaran agar kita bisa belajar jadi lebih baik lagi.
Al kisah Ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali dalam menjalankan tahajud. Sudah hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen dalam melakukan sholat tahajud.
Pada suatu malam yang larut ketika hendak mengambil wudhu untuk tahajud, Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk di bibir sumurnya. Dan Abu pun bertanya;
“Wahai hamba Allah, siapakah Engkau..?”
Sambil tersenyum, sosok itu menjawab;
“Aku adalah Malaikat utusan Allah”.
Abu Bin Hasyim sontak kaget sekaligus bangga karena dia kedatangan tamu malaikat mulia. Dia lalu bertanya ;
“Apa yang sedang kamu lakukan di sini...?”
Malaikat itu lalu menjawab,
“Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.”
Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya;
“Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa...?”
Malaikat pun menjawab;
“Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.”
Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu.
“Wahai Malaikat, adakah namaku di situ...?”
Abu ber asumsi di dalam pikiran bahwa namanya pasti ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya
yang tidak kenal putusnya. Selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam,
Berdo’a dan bermunajat pada Allâh SWT di setiap sepertiga malam.
“Baiklah, aku buka dulu untuk melihat nya,”
kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Dan, ternyata Malaikat itu tidak menemukan nama Abu di dalamnya. Dengan tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta Malaikat untuk mencarinya sekali lagi.
“Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini...!”
Kata Malaikat.
Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat. Dia menangis se-jadi-jadinya.
“Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud dan bermunajat … tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba pecinta Allah,” ratapnya.
Melihat itu, Malaikat berkata,
“Wahai Abu bin Hasyim...! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam,ketika yang lain tidur …Engkau mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.”
“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya...?”
Tanya Abu bin Hasyim.
“Engkau memang bermunajat kepada Allâh di setiap malam, tetapi engkau pamerkan dengan rasa bangga. Setiap hari engkau asyik beribadah memikirkan dirimu sendiri.
Sedangkan Di kanan kirimu ada orang sakit dan lapar namun engkau tidak menengok serta memberi mereka makanan. Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allâh.. ?” kata Malaikat itu.
Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong. Dia mulai tersadar bahwa hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Allâh semata (hablumminAllâh), Tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam.
Semoga manfaat, Amiiiin...
Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak , kalau pelit di simpan sendiri juga tidak apa apa. Namun perlu di pertimbangkan lagi karena Rasulullah S.A.W bersabda :
"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada
(meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
" (HR. Al-Bukhari)
Tag : Kisah Islami Pembelajaran Dari Ahli Ibadah Yang Merugi
Daftar isi blog klik : SiteMap Sinyal Alam