-->

Setiap itu satu, Satu yang bagaimana, Ada apa dengan yang Satu ini ?

"Sampaikanlah walau satu ayat !" Terdengar sangat tidak asing sekali di telinga..Yakni betapa dan atau supaya Bermanfaat Ayat itu.



Setiap itu satu, Satu yang bagaimana, Ada apa dengan yang Satu ini ?


Setiap itu satu, Satu yang bagaimana, Ada apa dengan yang Satu ini ?

Maka hadapkan pada makna kata yang terkandung di dalamnya yaitu " Bermanfaat " sehingga usulan pendekatanya boleh berarti :

Bahwa " sampaikanlah walau satu ayat ", jadikan setiap satu ayat itu bermanfaat, dimulai dari bermanfaat untuk diri sendiri, orang terdekat hingga sampailah pada orang lain agar semua mendapat maslahatnya (manfaat )

Dengan demikian kurang lebihnya Perintah yang terkandung di dalamnya betapa dan atau supaya bermanfaat walau satu ayat.

Pesanya adalah Insan yang bermanfaat ketika diri mempunyai sesuatu, mulai untuk diri sendiri, orang terdekat dan orang lain agar semua merasakan manfaatnya dengan menjadikanya tidak berlebihan.

Akan berbeda ketika " sampaikan walau satu ayat " berkenaan sekedar fokus pada kata perintah ' sampaikanlah ' tanpa menggali kandungan kesatuan dari kalimat tersebut.

Maka bagi yang singkat pendekatanya kurang lebih akan sampai pada persepsi :
Bahwa " sampaikanlah walau satu ayat ", dipahaminya hampir bisa dikatakan ' lemparkan saja, ungkapkan atau sebarkan saja setiap sesuatu yang diperoleh walau satu ayat ', tanpa pertimbangan kelebihan dan kekurangannya bahkan cenderung menjadikannya berlebihan dengan tidak memperhatikan kaidah asalnya.

Dengan demikian orang akan berbondong-bondong dengan mudahnya melemparkan saja atau menyebarkan begitu saja ataupun mengungkapkannya begitu saja setiap ayat yang di dapatinya tanpa memahami setiap kandungan ayat itu dan atau tanpa berbekal kompetensi diri yang dimilikinya maupun bertabayun kepada yang berkompeten.

Dalam putaran waktu ini malangnya sebar-menyebar, lempar-melempar atau ungkap-mengungkapkan walaupun satu ayat maupun juga copy paste yang tanpa dasar, hampir-hampir menjadi tradisi di zaman ini pada akhirnya dekat dengan mudharat bukan maslahat.

Ilmu yang bermanfaat lekat mulai dari diri ,
orang-orang terdekat dan sampailah pada orang lain. Adadnya ilmu yang kita terima walau satu ayat terutama dan yang paling utama mapankan untuk diri terlebih dahulu maka akan di serap oleh orang-orang terdekat hingga sampailah manfaatnya pada orang lain dan semua.

Wallahu'alam bisshowab.

Untuk mengetahui apa saja yang ada di blog ini silahkan kunjungi SiteMap Sinyal Alam

Artikel menarik selanjut nya 




NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner